PRINGSEWU (UAP) – Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) melalui Fakultas Kesehatan menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan kebidanan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan workshop Kajian Kurikulum Pendidikan Kebidanan pada 8–9 Agustus 2025 di kampus UAP.
Dekan Fakultas Kesehatan UAP, Rini Palupi, S.Kep., Ners., M.Kep., menyampaikan bahwa kajian ini dirancang untuk memastikan kurikulum kebidanan selalu relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebutuhan masyarakat, serta kebijakan nasional menuju Indonesia Emas 2045. “Kami ingin melahirkan kurikulum yang responsif, berbasis kompetensi, dan berlandaskan evidence-based practice, sehingga lulusan bidan mampu menjawab tantangan masa depan,” ujarnya.
Seluruh dosen Program Studi Kebidanan UAP akan terlibat dalam kegiatan ini. Tiga narasumber pakar kebidanan turut dihadirkan, yakni Dr. Ade Jubaedah, S.SiT., Bdn., MM., MKM, Gita Nirmala Sari, SST., M.Keb., Ph.D., dan Bdn. Grietje U. Masyita, SST., SKM., M.Kes.
Hari pertama kegiatan difokuskan pada penguatan kebijakan organisasi profesi, pembahasan standar kurikulum kebidanan, dan integrasi konsep Continuity of Care ke dalam pembelajaran. Sementara itu, hari kedua diarahkan pada pemutakhiran capaian pembelajaran, penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) integratif, serta FGD untuk merumuskan rekomendasi kurikulum final.
Ketua Panitia, Mareza Yolanda Umar, S.ST., Bdn., M.Kes., menegaskan bahwa kajian ini bukan sekadar kegiatan akademik rutin, melainkan langkah strategis untuk memastikan pendidikan kebidanan di UAP mampu melahirkan bidan yang kompeten, adaptif, dan berdaya saing global.
Melalui kajian kurikulum yang komprehensif ini, UAP berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan kebidanan nasional sekaligus memperkuat peran bidan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (*na)