PRINGSEWU (UAP) — Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) resmi menutup rangkaian Wisuda Tahap I Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (5/7/2025). Selama tiga hari pelaksanaan, sebanyak 529 lulusan dari delapan program studi di lingkungan Fakultas Kesehatan telah dikukuhkan. Mereka kini siap mengabdi sebagai tenaga profesional di bidang kesehatan dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Penutupan prosesi wisuda yang digelar pada hari ketiga berlangsung dalam satu sesi pagi, diikuti oleh 91 wisudawan/ti, terdiri dari:
-
6 wisudawati dari Program Profesi Kebidanan
-
83 wisudawan/ti dari Program Profesi Ners
-
2 wisudawati dari Program D3 Kebidanan
Hadir mewakili LLDIKTI Wilayah II, Kepala Bagian Tata Usaha Fansuri Dwi Putra, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi atas kontribusi UAP dalam mencetak sumber daya manusia di bidang kesehatan.
“Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada Universitas Aisyah Pringsewu. Terima kasih atas peran nyatanya dalam pembangunan SDM kesehatan. Kepada para lulusan, ingatlah bahwa ijazah bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan pengabdian. Teruslah belajar, jaga integritas, dan jadilah insan intelektual yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Fansuri juga menekankan pentingnya pembentukan karakter dan empati sosial dalam membentuk tenaga kesehatan yang holistik — tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berjiwa kemanusiaan.
Kilasan Hari Pertama dan Kedua Wisuda
Wisuda Tahap I dimulai pada Kamis, 3 Juli 2025, dengan pelantikan 173 lulusan. Turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., yang menekankan pentingnya peran UAP dalam pembangunan nasional melalui pendidikan.
“Dengan meluluskan 529 tenaga kesehatan, UAP telah menunjukkan kontribusi konkret dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanah konstitusi,” tegasnya.
Prosesi dilanjutkan pada Jumat, 4 Juli 2025, dengan melantik 265 lulusan dalam dua sesi:
-
Sesi pagi: 91 lulusan dari S1 Keperawatan Konversi dan 6 dari S1 Farmasi
-
Sesi siang: 168 lulusan dari S1 Kebidanan Konversi
Ketua Senat UAP, Dr. Ir. Zulkifli, S.T., M.Kom., dalam laporan akademiknya menyampaikan bahwa 529 lulusan berasal dari delapan program studi:
-
Magister Kebidanan
-
Profesi Ners
-
Profesi Kebidanan
-
S1 Keperawatan
-
S1 Kebidanan
-
S1 Gizi
-
S1 Farmasi
-
D3 Kebidanan
Momentum Akademik dan Tekad Pengabdian
Wisuda bukan sekadar seremoni akademik, tetapi juga momentum penghargaan atas dedikasi, semangat belajar, dan komitmen untuk mengabdi. Dalam sambutannya, Rektor UAP Dr. Sutrisno, S.Kep., Ners., MAN., menyampaikan pesan mendalam kepada para lulusan.
“Hari ini adalah bukti perjuangan panjang Saudara, doa orang tua, dan bimbingan para dosen. Tapi ingatlah, ini bukanlah akhir. Inilah gerbang awal untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa tantangan dunia kesehatan saat ini sangat kompleks. Revolusi digital, termasuk kehadiran telemedicine, kecerdasan buatan (AI), dan sistem rekam medis elektronik, telah mengubah lanskap layanan kesehatan. Lulusan dituntut untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi.
“Ilmu dan teknologi berkembang cepat. Mereka yang berhenti belajar akan tertinggal. Tapi mereka yang mau belajar akan memimpin perubahan,” pesannya.
Meski teknologi semakin canggih, Rektor menekankan bahwa sentuhan kemanusiaan tetap yang utama.
“Perawat dan bidan bekerja bukan hanya dengan tangan, tapi juga dengan hati. Di tangan Saudara ada nyawa, ada harapan, dan masa depan,” ujarnya penuh empati.
Lebih lanjut, Rektor menyoroti berbagai persoalan kesehatan nasional seperti stunting, kematian ibu dan bayi, penyakit tidak menular, dan kesehatan mental. Ia menegaskan bahwa lulusan UAP harus hadir sebagai agen perubahan, bukan sekadar pelaksana teknis.
“Jangan hanya bertanya: apa tugas saya? Tapi tanyakan: apa yang bisa saya lakukan agar masyarakat lebih sehat, agar yang lemah terbantu, dan agar sistem kesehatan kita lebih baik?”
Menutup sambutannya, Rektor mengingatkan bahwa kesuksesan bukan semata soal gelar atau jabatan, melainkan sejauh mana seseorang memberi manfaat bagi sesama.
“Sukses yang sejati bukan soal gelar atau jabatan, tapi tentang manfaat yang kita berikan kepada orang lain,” pungkasnya. (*na)